Ketix– Kapolri Jenderal Idham Azis akan pensiun pada akhir Januari 2021. Tutup tahun ini DPR memberikan pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menunjuk calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. Menanggapi pesan DPR dikutip dari tribunnews.com nama Komjen Pol Boy Rafli Amar disebut-sebut akan dimajukan oleh Presiden Joko Widodo ke Komisi III DPR untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan menjadi calon Kapolri.
Jika Boy Rafli Amar benar-benar terpilih menjadi Kapolri, maka ia akan tercatat sebagai orang Minang kedua yang memimpin Polri. Sebelumnya, urang awak juga telah pernah menduduki puncak pimpinan Polri. Ia adalah Awaluddin Djamin yang menjabat sebagai Kapolri pada periode 1978 sampai 1982.
Boy Rafli merupakan cucu dari Aman Datuk Madjoindo. Kakek Boy adalah sastrawan Indonesia pengarang Si Doel Anak Betawi. Meski orang Minang, Aman mampu membuat novel yang kental akan budaya dan kebiasaan orang Betawi.
Supel kakeknya, menetas ke Boy pandai bergaul dan selalu merangkul anggota masyarakat di mana ia bertugas. Ia selalu memegang falsafah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Setiap orang Minangkabau diharapkan supaya pandai menyesuaikan diri dengan keadaan dan tempat di mana dia berada.
Cucu Sastrawan film Si Doel Anak Betawi ini memang baik dalam kepemimpinannya. Boy disukai oleh masyarakat tempat ia bertugas. Terakhir saat menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua. Bertugas di sana, Boy selalu melakukan komunikasi dengan para tokoh masyarakat. Banyak tantangan yang dihadapi di Papua, tetapi Boy menghadapi tenang.
Dengan latar belakang dan prestasi tersebut, Komjen Pol Boy Rafli Amar disebut menjadi kandidat terkuat untuk menjadi Kapolri. Diketahui seperti diungkap seputartangsel.com saat ini Boy tengah menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Boy sarat prestasi, bersih dan dekat dengan masyarakat. Demikian citra yang melekat pada Jenderal Bintang Tiga Polri ini.
Selama kariernya, Boy banyak membantu citra polisi menjadi lebih transparan dan profesional. Banyak harapan tertumpu padanya untuk menjadikan Polri dapat lebih humanis dan dicintai rakyat Indonesia.