Ramai Tokoh Islam tegur Menag akan afirmasi Syiah-Ahmadiyyah
Ketix– Menteri Agama (Menag) yang baru Yaqut Cholil Qoumas resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo menggantikan posisi Fachrul Razi tiga hari yang lalu, di Istana, Rabu (23/12). Disadur dari eramuslim.com sosok Yaqut dikenal sering menyampaikan pernyataan kontroversial dan sudutkan kelompok yang kritis terhadap rezim era Jokowi. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas juga meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berperilaku seperti menteri terkait ucapannya untuk melindungi Ahmadiyah dan Syiah, meski saat ini masih menyandang jabatan Ketua Umum GP Ansor.
“Saya mengimbau Menag sekarang ini kan masih Ketum GP Ansor tapi sekarang sudah jadi menteri, ya perilakunya juga harus seperti menteri. Beliau juga anak muda, ya kalau bisa sering-sering minta pendapat dulu ke orang tua,” ujar Anwar melansir CNNIndonesia.com, Jumat (25/12).
Tak hanya itu, Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin, Ustadz Irfan S. Awwas, tokoh umat Islam yang merasakan hiruk pikuknya kondisi politik lintas rezim ini menceritakan ketika dimasa Orde Lama KH. Idham Khalid diangkat Menteri Agama oleh Bung Karno, menginginkan agar NU mendukung Nasakom (Nasionalis, Agamis, dan Komunis) dan ikut dalam kabinet kaki tiga yaitu PNI, NU, PKI kala itu. Dibandingkan dengan pengangkatan Yaqut sebagai Menag oleh Presiden Jokowi sekarang ini.
Jika dalam kabinet Indonesia maju Jokowi, mengangkat “Satpam gereja” jadi menag. Bukan mustahil, Jokowi ingin dapat dukungan Banser NU untuk menjalin hubungan diplomatik dengan zionis Israel,” tutur Ustadz Irfan, Rabu, 23 Desember 2020, dilansir dari Panjimas.com.
Ramai Tokoh Islam tegur Menag akan afirmasi Syiah-Ahmadiyyah
Rencana Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan mengafirmasi hak beragama kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia mendapat teguran dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar Datuk Palimo Basa. Disadur dari bentengsumbar.com Menurut Buya Gusrizal, hak warga negara mendapatkan perlindungan, tidaklah berarti mereka juga berhak untuk merusak ajaran agama.
Buya Gusrizal juga mengingatkan, Yaqut Cholil Qoumas sekarang adalah Menag RI, bukan lagi pimpinan suatu ormas. Dikutip dari indonesiakininews.com karena itu, Menag harus bisa menghargai dan menghormati keputusan lembaga keagamaan yang telah melahirkan berbagai keputusan yang terkait dengan agama tertentu
Ketua Pengurus Wilayah Persis Jabar Iman Setiawan Latief mengatakan, rencana Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakuan afirmasi terhadap kelompok Syiah dan Ahmadiyah dinilai kurang tepat. Menurut dia, langkah Menag tidak tepat, apalagi kedua golongan itu sangat bertentangan dengan mayoritas muslim di Indonesia, bahkan dianggap sesat.