Meringankan beban ekonomi dan peduli sesama umat manusia.
Ketix – Pandemi virus Corona memberikan dampak buruk di multisektor. Tidak hanya sektor kesehatan dan sosial, sektor ekonomi juga termasuk yang paling parah terkena dampaknya. Kehidupan semakin sulit karena laju roda ekonomi berputar pelan kalau tidak mau dibilang berhenti total. Dampak lebih dirasakan di kalangan masyarakat kurang mampu. Semangat untuk ikut membantu meringankan beban ekonomi dan peduli terhadap sesama umat manusia ini yang digadang oleh pengurus Masjid Nururrahman. Masjid Nururrahman yang berada di Kaveling Pelita Air Service, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok membagikan 100 paket sembako kepada warga sekitar.
Seperti dikutip dari republika.co.id, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nururrahman Syahruddin El-Fikri mengatakan, paket sembako ini diberikan untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang sekarang semakin sulit. “Sasaran pembagian bantuan ini adalah kaum dhuafa, tukang, pengemudi ojek online, hingga asisten rumah tangga. Semuanya adalah warga yang berada di dalam lingkup lima RT yang ada di dalam wilayah RW 15,” ujarnya. Kegiatan pembagian sembako ini dilakukan di area Masjid Nururrahman, Jumat 3 April 2020.
Menurut Syahruddin, kegiatan ini baru awalnya. Untuk menyambut Ramadan, pihaknya telah memiliki sejumlah agenda. Sudah disiapkan 20 program kegiatan dengan tagline Gebyar Ramadan. “Termasuk di dalamnya santunan untuk warga kurang mampu yang ada di sekeliling komplek. Ini sudah menjadi kegiatan tahunan. Insya Allah tahun ini akan terus diadakan,” ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia pembagian sembako, Said Saleh mengatakan, dana kegiatan ini berasal dari donasi warga. “Pemberian sembako ini merupakan ikhtiar warga Kaveling Pelita untuk saling peduli dan perhatian pada sesama warganya. Terutama kepada warga yang sangat terdampak pandemi Corona ini,” ujarnya.
Said menjelaskan, dalam setiap paket itu berisi beras seberat lima kilogram, gula pasir seberat 0,5 kg, minyak goreng seberat 1 liter, serta mi instan kemasan sebanyak 7 bungkus. Paket itu total bernilai Rp100.000. Pihaknya melakukan model substitusi untuk mekanisme pemberian paket itu. Untuk kelompok dhuafa, paket itu diberikan secara gratis.
Sedangkan, lanjut Said, untuk para tukang, pengemudi ojek online, serta asisten rumah tangga, cukup membayar Rp50.000. “Ini baru ikhtiar awal kami. Insya allah, ke depan masjid akan menjadi sentral untuk menggalang bantuan ekonomi warga. Kami akan berupaya memaksimalkannya dari dana infaq dan sedekah yang diberikan warga,” ungkapnya.
Baca juga: Tembus 1 Juta Covid-19 per Hari Ini