Ketix– Aplikasi Muslim Pro dibuat Bitsmedia Pte Ltd yang didirikan Erwan Mace, pria yang lahir di Prancis dan pindah ke Singapura saat usia 14 tahun. Disadur dari cyberthreat.id Didirikan pada April 2008, Muslim Pro dengan cepat menjadi aplikasi populer di kalangan Muslim. Pada 2010, Mace melihat pertumbuhan Muslim Pro kian menjanjikan.
Militer AS dikabarkan telah membeli data lokasi puluhan juta umat Islam di seluruh dunia dari aplikasi Muslim Pro. Hal tersebut terkuak dari laporan laman Motherboard Vice. Disebutkan militer AS menggunakan dua metode terpisah untuk mendapatkan data lokasi pengguna. Pertama melibatkan produk bernama Locate X.
Seperti yang disebutkan cnnindonesia.com Muslim Pro adalah satu dari ratusan aplikasi smartphone yang menghasilkan uang dengan menjual data lokasi pengguna ke pihak ketiga. Motherboard Vice menyebut militer AS membeli data Muslim Pro melalui salah satu pialang data pihak ketiga tersebut.
Motherboard Vice menemukan dua aliran data paralel terpisah yang digunakan atau digunakan oleh militer AS untuk mendapatkan data lokasi. Disadur dari detik.com layanan tersebut dibeli untuk membantu Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), divisi militer yang ditugaskan untuk kontraterorisme, pemberontakan, dan pengintaian khusus, dalam operasi pasukan khusus di luar negeri.
Dilansir dari BusinessInsider.com, Badan Keamanan Nasional AS disebut menggunakan jenis data lokasi berbeda yang dikumpulkan dari kartu SIM ponsel untuk melakukan serangan drone terhadap tersangka anggota Taliban. Sejauh ini belum ada pernyataan dari militer AS terkait tuduhan ini.
Baca Juga: Sadis! Ungkap Pelaku: Nikita Mirzani Dalang Penganiayaan Isa Zega