Ingat Mati diasuh oleh Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC)
Legenda tinju dunia, Muhammad Ali merupakan seorang pria keturunan Afrika Amerika yang masuk Islam setelah menjadi terkenal. Setelah menjadi mualaf, dia kemudian menjadi ikon bagi Muslim Amerika. Namun tidak banyak yang tahu alasan sebenarnya Ali memutuskan untuk mengucapkan kalimat Syahadat.
Mengutip dari NDTV, Belinda, istrinya, mengungkapkan alasan utama Muhammad Ali menjadi seorang mualaf. Pria dengan julukan The Peoples Champ itu memeluk Islam usai bertengkar dengan Belinda. Menurut Belinda, Ali menceritakan bagaimana kehidupan remajanya sebagai Cassius Clay Jr yang menemukan hidayah memeluk Islam lewat sebuah koran.
Suatu saat ketika Ali tengah berjalan-jalan, ia melihat seorang pria yang menjual koran terbitan Nation of Islam. Sebelumnya Ali pernah mendengar tentang organisasi Islam Amerika itu dan pemimpinnya, Elijah Muhammad. Namun dia tidak pernah berpikir serius untuk bergabung dengan kelompok tersebut, yang menggunakan beberapa ajaran Islam untuk memperjuangkan hak kulit hitam dan perbaikan diri.
Namun, di hari itu, Ali mengambil koran itu dan tertarik dengan sebuah kartun. Kartun tersebut menggambarkan seorang pemilik budak kulit putih memukul budak hitamnya dan meminta orang tersebut berdoa kepada Yesus.
Pesan yang ditangkap Ali saat itu adalah Kristen merupakan agama yang dipaksakan oleh orang kulit putih pada budaknya. “Saya suka kartun itu, kartun itu memberikan sesuatu untuk saya dan masuk akal,” ucap Ali.
Ali mengaku kartun tersebut telah membangunkannya, ia pun memilih untuk memeluk Islam dan meninggalkan semua hal dari masa lalunya termasuk menanggalkan nama lamanya dan menggantinya dengan nama Muhammad Ali.
Seperti dilansir pada BolaStylo.com selain Ali seorang petinju yang juga masuk Islam adalah Mike Tyson, ia adalah seseorang yang juga masuk Islam dari golongan berkulit hitam. Tyson mendapatkan hidayahnya setelah keluar dari penjara di Amerika serikat.
Dalam hal ini, pandangan Islam terhadap perbudakan memang tidaklah diindahkan. Karena Islam tidak membedakan manusia dari sisi etnis, ras, kulit, golongan dan sebagainya. Tetapi yang membedakannya adalah ketaqwaan kepada Allah SWT.
Budak dan perbudakan sangat bertentangan dengan semangat kemanusiaan yang dibawa oleh Islam itu sendiri. Bagi Islam, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka sebagai kemuliaan dan anugerah besar Ilahi.
Pembebasan budak merupakan kewajiban bagi manusia yang ingin bersyukur kepada Allah. Pembebasan budak ini pertama kali diwajibkan pada Surat Al-Balad ayat 11-18:
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ(11) وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْعَقَبَةُ(12) فَكُّ رَقَبَةٍ (13).
“tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar? (11) Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (12) (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya)(13).”
Dalam ayat tersebut yang dimaksudkan bahwa Allah menginginkan penghambaan yang sempurna kepada-Nya, bukan perbudakan sesama manusia. Oleh karenanya, salah satu misi utama agama Islam adalah menghapus dan menghilangkan perbudakan di muka bumi. [BincangSyariah.com]
Hudori, Vice President CJMC

Baca juga: Global Influencer Legendaris Dunia Siap Mati