Ketix– Ustaz Abdul Somad (UAS) menyampaikan kritikan pedas kepada petugas kepolisian yang menembak mati enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Dia mendesak agar kasus yang terjadi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) dini hari itu diusut tuntas sampai kebenaran bisa terungkap.
Insiden bentrokan yang diduga antara polisi dan laskar FPI, Senin 7 Desember 2020, dilaporkan ada enam orang korban tewas karena bentrokan tersebut. Seperti disebutkan pikiranrakyat.com Sejumlah tokoh angkat bicara, salah satunya Ustad kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS), yang angkat bicara mengenai tragedi yang menewaskan sejumlah laskar FPI tersebut.
UAS memberikan komentar juga terkait penangkapannya Habib Rizieq Syihab (HRS) terkait sejumlah kasus. Ia mengungkit sejumlah ustadz yang masuk penjara setelah ditetapkan sebagai tersangka. Di antaranya ada Sugi Nur Raharja alias Gus Nur yang ditahan Bareskrim atas kasus dugaan ujaran kebencian. Kemudian, Ustadz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata terkait kasus ujaran kebencian dan bernuansa SARA. “Ustadz Gus nur udah masuk, Ustadz Maaher udah masuk penjara, nanti ada yang SMS saya lagi ‘hati-hati mad nampaknya kau tak lama lagi’,” ujarnya dalam sebuah tayangan video yang dikutip Okezone.com, Jumat 11 Desember 2020.
Selain itu, beredar video dan komentar UAS mengenai penembakan 6 laskar FPI. Dirinya juga memberitahu mengenai pendapatnya terhadap kasus ini. Disadur dari jpnn.com Komnas HAM, lanjutnya, harus segera membentuk tim independen mengusut tuntas supaya fakta segera dapat terungkap.
“Harus diusut itu siapa yang menembak dari jarak dekat, siapa yang menyiksa, membakar, siapa yang mengautopsi tanpa izin keluarga, kenapa perutnya dibelah. Kenapa kulitnya biru-biru, kenapa dipukul pakai senjata tumpul,” beber UAS dalam kanal pribadinya di YouTube.
UAS juga menambahkan satu ayat mengenai jangan membunuh orang apalagi membunuh satu orang beriman karena balasannya adalah neraka jahanam. UAS percaya bahwa tidak ada satu agama pun di dunia yang mengajarkan membunuh sebagai alternatif solusi penyelesaian masalah.
“Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengajarkan membunuh sebagai solusi menyelesaikan masalah,” tambah UAS.
Selain itu, UAS juga mengatakan dengan narasi yang keras Kalau engkau bisa merasakan sakit, lanjut UAS, berarti kau makhluk hidup. Kalau bisa merasakan sakit orang lain barulah kau disebut manusia.
“Kalau sekadar sakit, anjing pun merasakan sakit, babi pun merasakan sakit. Berapa banyak manusia, tetapi otaknya otak anjing, otak babi. Kenapa saya bilang begjtu, karena anjing dan babi ada dalam Al-Qur’an,” pungkas Ustaz Abdul Somad.