Ketix– Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak segera melakukan reshuffle kabinet, usai menggelar pemilihan kepala daerah serentak. Setidaknya, ada puluhan menteri yang kabarnya akan dilepas maupun digeser dari jabatannya.
“Rotasi dan pergantian Kabinet sepertinya akan dilakukan Presiden Jokowi setelah pergantian Panglima TNI. Sementara pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni pensiunan-nya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021,” demikian informasi yang diperoleh Indonesia Police Watch (IPW) dari berbagai sumber.
“Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti,” demikian keterangan resmi IPW, seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (20/8/2020).
Relawan Jokowi Mania (JoMan) memperkirakan, dalam hitungan satu pekan ke depan Presiden Jokowi akan kocok ulang kabinet. Disadur dari genpi.co Untuk itulah, Ketua JoMan, Imanuel Ebenezer, menyarankan agar Presiden Jokowi memasukkan nama-nama calon menteri yang punya kredibilitas, integritas, loyalitas seperti Menkeu Sri Mulyani atau ekonom senior Faisal Basri.
“Mereka hanya contoh. Yang utama adalah figur-figur bersih, dan petarung rakyat harus dimasukan. Jangan lagi ada orang seperti Edy Prabowo, Pratikno, dan Juliari Batubara di kabinet,” kata Imanuel Ebenezer saat jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/12).
Berdasarkan informasi yang diperoleh IPW, setidaknya ada 11 Menteri Jokowi yang akan di-reshuffle dan paling banyak 18. Untuk itu JoMan mengusulkan 19 tokoh yang layak dipertimbangkan oleh Jokowi sebagai menteri:
- Susi Pudjiastuti
- Sandiaga Uno
- Dr TGB Muhammad Zainul Majdi
- Maman Immanul Haq
- Roy Maningkas
- Benny Rhamdani
- Irma Chaniago
- Gita Wirjawan
- Basuki Tjahaja Purnama
- Tri Rismaharini
- Gayus Lumbuun
- Yusril Ihza Mahendra
- Fadli Zon
- Chairul Tanjung
- Andre Rosiade
- Kapitra Ampera
- Jimly Asshiddiqie
- Haedar Nashir
- KH Aqil Siradj. (*)
“Dalam reshuffle kali ini, sepertinya Jokowi kecewa dengan anak anak milenial yang dimasukkannya dalam kabinet, sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka.”