[Baca dulu sejarah lockdown dalam Islam]
Kolom Ingat Mati diasuh oleh Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC)
Lockdown merupakan salah satu alternatif untuk menghambat Corona virus menyebar lebih luas lagi. Sayangnya penerapan lockdown ini hanya menjadi polemik yang ramai diperbincangkan di negeri ini.
Dalam sejarah Islam lockdown pernah terjadi, sejalan dengan hadis Rasulullah shalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمُ الطَّاعُونَ بِأَرْضٍ، فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأرْضٍ، وأنْتُمْ فِيهَا، فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا. متفق عَلَيْهِ
“Apabila kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian ada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dari negeri itu.”
(Muttafaqun ‘alaihi)
Lalu, Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
وفي هذه الأحاديث منع القدوم على بلد الطاعون ومنع الخروج منه فرارا من ذلك. أما الخروج لعارض فلا بأس به
“Hadits-hadits ini menunjukkan terlarangnya mendatangi daerah yang terkena wabah tha’un dan larangan untuk keluar dengan tujuan menghindari wabah. Adapun keluar karena ada keperluan, maka tidaklah mengapa (misalnya untuk belanja keperluan makanan ke negeri tetangga).” [Syarh Shahih Muslim, 14: 205-207]
Namun yang perlu dipahami mengingat Dalam UUKK, ada empat kategori jenis kekarantinaan kesehatan masyarakat yaitu karantina rumah, karantina wilayah, karantina rumah sakit, dan pembatasan sosial berskala besar. Namun sebelum menentukan jenis kekerantinaan tersebut, pemerintah pusat harus menetapkan kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat dengan syarat utama keselamatan masyarakat benar-benar sedang dalam ancaman serius dengan mempertimbangkan dukungan sumber daya, teknik operasional, kedaulatan negara, keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya. Dan apabila wilayah tersebut yang dinyatakan darurat Corona maka, bisa jadi wilayah tersebutlah yang harus di-lockdown. [Sumber Nu online]
Maka dengan demikian pilihan lockdown secara keseluruhan bukanlah solusi yang solutif. Karena, untuk menerapkan sistem lockdown di Indonesia, akan membutuhkan dana yang sangat besar dan disiplin yang sangat ketat, seperti media yang memberitakan pemerintah di India ribuan orang turun berdemo menuntut keadilan akibat lockdown? Lantas bagaimana di negeri kita? Sudah siapkah?
Pemerintah pusat tentunya memiliki kalkulasi tersendiri untuk memberlakukan kebijakan ini, karena Indonesia yang begitu luas terdiri atas gugusan ribuan pulau tidak bisa disamakan dengan negara lainnya. Akan tetapi, kebijakan sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Jutaan masyakarat menunggu sebuah kebijakan sebagai solusi yang akan menjaga keselamatan dan kesejahteraan bangsa ini.
Hudori, Vice President CJMC
Baca juga: Ngotot Lockdown Terapkan 777 Ini!
