Ingat Mati diasuh oleh Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC)
Fir’aun bukanlah nama seseorang. Fir’aun adalah sebutan bagi Raja Mesir di zaman itu. Kita akan menemukan banyak Fir’aun dengan orang-orang yang berbeda. Namun kali ini, kita akan berbicara tentang Fir’aun yang sezaman dengan Nabi Musa AS.
Fir’aun adalah raja yang begitu kejam dan bengis, hingga namanya digunakan sebagai lambang kebiadaban dan kesombongan. Dalam bahasa Arab pun, kata tafar’ana (memfir’aunkan diri) memiliki sinonim takabbara (menyombongkan diri).

Sifat pertama dari Fir’aun adalah congkak dan sombong. Dan dia telah melakukan kesombongan yang paling biadab dan tidak akan memperoleh ampunan dari Allah. Yaitu kesombongan ketika telah mengetahui kebenaran namun dia tidak mau menerimanya. Sombong bukan sekadar pamer mobil atau rumah yang mewah. Kesombongan terbesar adalah menutup hati dari kebenaran.
Jauh sebelum itu, sebenarnya kita perlu memaknai lebih dalam bahwa sebenarnya Fir’aun itu adalah simbol dari segala keburukan dan keserakahan umat manusia. Di dalam penelitian ilmu pengetahuan modern yang mampu menemukan jasad Firaun, bahkan Alquran terlebih dulu mengisyaratkan bahwa jasadnya akan ditemukan. Namun, penemuan jasad tersebut ditujukan Allah sebagai pelajaran bagi generasi selanjutnya.

Hasil reka ulang wajah Firaun setelah pemindahan, dan hasilnya nampak jelas wajah fir’aun dalam keadaan utuh, Ini adalah bukti firman Allah SWT yang jelas berbicara tentang sosok thaghut ini :
” فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”( QS.Yunus: 92 )
Sungguh ada hikmah besar dari penemuan jasad fir’aun yang masih tetap utuh, agar kita semua dapat mengambil pelajaran (Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu) yakni jasadmu yang telah tak bernyawa. Fir’aun akhirnya terdampar di tepi laut dalam keadaan mati sehingga orang-orang dapat menyaksikannya. (supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu).
Hudori, Vice President CJMC

Baca juga: Ngakak! Petinggi Sunda Empire Peringatkan Pengadilan Sudah dalam Kekuasaannya