Ingat Mati diasuh oleh Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC)
Steven Indra Wibowo, pria yang memutuskan menjadi seorang mualaf ini rela tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Maguwoharjo, Yogyakarta, Jawa Tengah. Sedangkan istrinya tinggal di Bandung, Jawa Barat bersama mertuanya. Pria berdarah Tionghoa ini menceritakan kerelaan menjual seluruh harta benda untuk membantu penanganan Covid hanya dilandaskan pada satu alasan saja. “Saya hanya ingin mengembalikan titipan Allah dengan cara yang baik saja,” ungkapnya kepada KRJOGJA.com, Rabu, 13 Mei 2020.
Dua rumah, tujuh mobil, dan tiga motor besar telah dijual Steven dalam beberapa waktu terakhir. Uang senilai Rp12 miliar itu lantas dia gunakan untuk bergerak membantu penanganan Covid di seluruh Indonesia. Bagi Koh Steven, sapaan akrabnya, harta hanyalah titipan Allah SWT dan yang namanya titipan pasti akan kembali. Karena itu, hanya ada dua pilihan. Kembali dalam keadaan dipaksa karena suatu musibah dan sebagainya atau mengembalikannya dalam bentuk sedekah.
“Saya memilih mengembalikan ini dengan cara yang baik. Ini harta pinjaman dari Allah. Saya hanya ingin mengembalikannya. Momennya sekarang sedang bagus. Ya sudah saya kembalikan saja. Karena cepat atau lambat itu akan kembali, dan Allah akan minta pertanggungjawabannya,” kata dia kepada Republika.co.id.

Jusuf Hamka dan Putrinya Mualaf Bersedekah dengan Cara Unik
Selain Koh Steven, ada juga mualaf Tionghoa bernama Muhammad Jusuf Hamka (60). Dia dimualafkan oleh Buya Hamka pada 1981 silam. Dan dia berbagi dengan cara unik yang tak hanya memberikan uang atau barang. Idenya adalah menjual makanan murah dengan mendirikan warung nasi kuning untuk membantu orang-orang yang kekurangan. Hasil penjualan nantinya akan diputar kembali untuk berbagi.
Sikap mulia Jusuf itu merupakan rasa bersyukurnya dan juga demi tabungan di akhirat nanti. Sebab, anugerah syukur telah melimpah ruah diberikan Tuhan kepadanya. Karena itu, kata dia, mengapa tak dibagikan bagi orang yang kekurangan.
Menurut dia, berbuat kebaikan juga tidak perlu pilih-pilih orang. Siapapun, jika membutuhkan dan kekurangan harus ditolong. “Warung ini merupakan pola pertama untuk membentuk suatu sistem. Siapa tahu dari pengusaha bisa membantu sesama dengan cara ini,” ujar Jusuf.
Setelah Jusuf Hamka, kini giliran putrinya Fitria Yusuf yang dikenal sebagai sosialita dengan segudang profesi rupanya baru saja menjadi mualaf. Fitria masuk Islam di Masjid Lautze didampingi ayahnya tokoh muslim Tionghoa, Jusuf Hamka.
Ayahnya berkeinginan agar Fitria bisa melanjutkan cita-citanya. “Putri saya, Fitria Jusuf telah mengucapkan dua kalimat syahadat dibimbing Ustadz Zaitun Rusmin dari Majelis Ulama Indonesia. Semoga ananda Fitria Jusuf, Feisal, dan Farid Hamka bisa merealisasikan dan meneruskan cita-cita saya dalam membangun 1.000 masjid Babah Alun. Aamiin YRA,” tulis Jusuf Hamka.

Sedekah dengan Tetap Memperhatikan Hak dan Kewajibannya
Sedekah merupakan perbuatan terpuji, namun Rasulullah SAW dengan rasa kasih sayang mengatur kecintaan seorang muslim dalam berinfak dengan aturan kasih sayang, kelembutan, dan kemudahan. Sampai-sampai beliau melarang sebagian orang yang berlebih-lebihan dalam bersedekah.
Seperti dikisahkan pada suatu hadis ketika Ka’ab bin Malik merasa bersalah karena tidak ikut bersama pasukan muslimin ke Perang Tabuk. Dia ingin menebus kesalahannya dengan menyedekahkan seluruh hartanya.
“Ka’ab bin Malik berkata kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya salah satu bukti dari tobatku adalah dengan melepaskan diriku dari seluruh hartaku untuk Allah dan Rasul-Nya.’ Beliau bersabda: ‘Tahanlah sebagian hartamu, itu lebih baik bagimu.’ Ia berkata, ‘Saya menahan saham saya yang ada di Khaibar.’” (HR Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad, Ibnu Hibban).
Rasulullah dalam kisah ini lebih sayang kepada Ka’ab bin Malik daripada rasa sayang Ka’ab kepada dirinya sendiri.
Namun alangkah baiknya jika banyak bersedekah tanpa menghilangkan haknya. Atau dengan bersedekah tidak lantas membuat dia kelaparan atau meminta, karena pahala bersedekah sangatlah besar, seperti Firman Allah SWT:
مَّثَلُ ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰلَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِی كُلِّ سُنۢبُلَةࣲ مِّا۟ئَةُ حَبَّةࣲۗ وَٱللَّهُ یُضَـٰعِفُ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰسِعٌ عَلِیمٌ
“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui” (Q.S al-Baqarah [2]: 261)
Semoga kita semua bagian dari orang yang mau bersedekah di Jalan Allah, dengan tetap menunaikan hak dan kewajiban sebagai manusia.
Hudori, Vice President CJMC

Baca juga: 7 Artis Besar Indonesia Mualaf, Hotman Paris Didoakan Netizen Ikutan