Ingat Mati diasuh oleh Calon Jenazah Motorcycle Club (CJMC)
Menjadi kaya adalah hal yang paling diidamkan banyak orang, karena kaya bisa mengubah segala hal dan membuat kita dipandang banyak orang. Namun, kekayaan seringkali menjerumuskan pada hal yang buruk jika tidak benar-benar dalam menjaga dan mendapatkan harta dari cara yang halal.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas kaya dalam terminologi positif. Karena dalam kaca mata sejarah, ternyata ada sebagian sahabat nabi yang lebih dahulu Islam dan mereka memiliki kekayaan yang luar, biasa bahkan sampai dijamin masuk surga. Berikut lima ranking sahabat nabi paling kaya, dan mana di antara mereka yang paling kamu kagumi?
1. Abdurrahman ibn ‘Awf (44 SH – 32H/580 – 652 M). Nilai kekayaan saat wafat Rp6.212.688.000.000
Kekayaan sahabat yang satu ini benar-benar membuat geleng-geleng kepala. Beliau adalah orang kedelapan yang masuk Islam. Usianya 10 tahun lebih muda dari Nabi Muhammad SAW. Beliau mengikuti semua peperangan dalam sejarah perjuangan Islam di era Nabi Muhammad SAW. Beliau terkenal sebagai pebisnis ulung. Padahal, saat tiba di Madinah (era hijrah), beliau datang dengan tangan kosong. Seperak pun tidak dimiliknya.
2. Az Zubayr ibn al ‘Awwam (28 SH – 36 H/594 – 656 M). Nilai kekayaan saat wafat Rp3.543.724.800.000
Seperti diinformasikan oleh al-Bukhariy (al Jami’ al Shahih, al Bukhariy, Juz 3, hal. 1137), Az Zubayr RA wafat hanya meninggalkan kekayaan berupa aset tidak bergerak (tanah), di antaranya yang berada di Ghabah (wilayah di barat laut Madinah, sekitar 6 km dari Madinah), 11 rumah (besar/dar) di Madinah, 2 rumah di Bashrah, serta 1 rumah masing-masing di Kufah dan di Mesir.

3. Utsman ibn ‘Affan (47 SH – 35 H/577 – 656 M). Nilai kekayaan saat wafat Rp2.532.942.750.000
Ibn Katsir (al Bidayah wa an Nihayah, Ibn Katsir, Juz 7, hal. 214) mencatat, dana yang dimiliki oleh sahabat Utsman saat wafat terdiri dari:
Tarikah 1 (tunai): 30 juta Dirham
Tarikah 2 (tunai): 150.000 Dinar
Sedekah: 200.000 Dinar
Unta: 1.000 ekor
Jika dirinci dengan nilai rupiah menjadi:
Tarikah 1 (tunai): Rp1.845.690.000.000
Tarikah 2 (tunai): Rp291.219.750.000
Sedekah: Rp388.293.000.000
Unta: Rp7.740.000.000
Jumlahnya menjadi Rp2.532.942.750.000 (dua triliun, lima ratus tiga puluh dua miliar, sembilan ratus empat puluh dua juta, tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
4. Thalhah ibn ‘Ubaydillah (26 SH – 36 H/598 – 656 M). Nilai kekayaan saat wafat Rp542.100.500.000
Tarikah 1 (tunai): 2.200.000 Dirham
Tarikah 2 (tunai): 200.000 Dinar
Sedekah 1 (tanah): 300.000 Dirham (belum dapat terverifikasi)
Jika dirupiahkan menjadi:
Tarikah 1 (tunai): Rp135.350.600.000
Tarikah 2 (tunai): Rp388.293.000.000
Sedekah 1 (tanah): Rp18.456.900.000
Jumlahnya menjadi Rp542.100.500.000 (lima ratus empat puluh dua miliar, seratus juta, lima ratus ribu rupiah)

5. Sa’d ibn Abi Waqqash (23 SH – 55 H/600 – 675 M). Nilai kekayaan saat wafat Rp15.380.750.000
Dalam sepanjang sejarah peperangan Islam, beliau tercatat sebagai orang yang pertama kali kena tusuk anak panah dan beliau pula yang pertama kali dalam sejarah Islam melesatkan panah dari busurnya ke arah musuh. Beliau termasuk generasi awal yang masuk Islam. Sebagian informasi menyebutnya sebagai orang keempat dari kalangan laki-laki yang masuk Islam awal setelah Abu bakr, Ali, dan Zayd, radhiyallah ‘anhum. Nilai tarikah atau harta warisnya seperti dikutip oleh Ibn Katsir, sebesar 250.000 Dirham (al Bidayah wa an Nihayah, Juz 8, hal. 84). Jika dirupiahkan, nilai ini setara dengan Rp15.380.750.000,- (lima belas miliar, tiga ratus delapan puluh juta, tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Lima sahabat ini, selain memiliki kekayaan dunia juga kekayaan akhirat dengan mendapat kabar gembira dijamin masuk surga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
أبو بكر في الجنة، وعمر في الجنة، وعثمان في الجنة، وعلي في الجنة، وطلحة في الجنة،والزبير في الجنة، وعبد الرحمن بن عوف في الجنة، وسعد بن أبي وقاص في الجنة، وسعيد بن زيد في الجنة وأبو عبيدة بن الجراح في الجنة.
“Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, ‘Abdur-Rahman bin ‘Auf di surga, Sa`ad bin Abī Waqqās di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin al-Jarrah di surga.” — HR. Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasai.
Semoga memotivasi kita untuk menjadi seorang yang bukan hanya kaya di dunia tapi juga akhiratnya. Aamiin
Hudori, Vice President CJMC

Baca juga: CJMC: Chairul Tanjung Sindir Ulama, Islam Harus Kaya